Posted by Marketing RS BUN
Mata merah sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas. Keluhan yang cukup umum terjadi ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Lantas, apa saja penyebab mata merah dan bagaimana cara mencegahnya?
Mata merah merupakan kondisi yang umumnya tidak berbahaya. Meski demikian, kondisi ini dapat mengganggu penglihatan, terutama saat beraktivitas atau berkomunikasi dengan orang lain.
Walau terkesan ringan, Anda tetap perlu waspada, terlebih bila mata merah juga disertai dengan rasa nyeri, perih, gatal, berair, bernanah (belekan), atau bengkak.
Mata merah disebabkan oleh pembengkakan atau melebarnya pembuluh darah di dasar selaput putih (sklera) mata. Kondisi ini terjadi karena masuknya debu atau partikel asing ke dalam mata, infeksi, alergi, cedera, paparan sinar matahari, atau kondisi mata yang kering.
Tak hanya itu, mata merah juga dapat disebabkan oleh hal-hal lain, seperti:
Konjungtivitis adalah salah satu penyebab mata merah yang paling sering terjadi. Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah pada mata membengkak, membuat mata terlihat merah, dan seakan-akan terasa kesat.
Konjungtivitis bisa disebabkan oleh infeksi, baik virus atau bakteri, atau reaksi alergi dan iritasi pada mata. Konjungtivitis akibat infeksi bisa menular ke orang lain, sedangkan konjungtivitis yang disebabkan oleh alergi atau iritasi tidak menular.
Konjungtivitis akibat alergi dapat menimbulkan gejala, seperti mata terasa gatal, berair, dan bengkak. Jika disebabkan infeksi bakteri, gejala dapat disertai dengan mata bernanah (belekan), nyeri atau gatal, serta merah dan bengkak.
Infeksi virus pada mata juga membuat mata menjadi merah, gatal, dan berair. Untuk mencegahnya, hindari faktor yang dapat menyebabkan mata merah dan gatal, misalnya debu, serta hindari kebiasaan mengucek atau menggaruk area mata.
Mata kering bisa terjadi ketika kelenjar air mata tidak memproduksi cukup banyak air mata atau karena terlalu banyak air mata yang menguap ke udara. Hal ini dapat membuat mata terasa kering dan iritasi sehingga terlihat merah.
Mata kering juga bisa dipicu oleh cuaca panas dan kering atau berangin, penggunaan lensa kontak secara terus-menerus, atau peradangan pada kelopak mata akibat penyakit tertentu seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan penyakit Sjorgen.
Terlalu lama bekerja di depan komputer bisa membuat mata menjadi lelah, terasa kering, atau justru berair terus-menerus. Bahkan, kondisi tersebut terkadang juga disertai sakit kepala dan rasa lelah yang luar biasa.
Perlu diketahui pula bahwa mata lebih jarang berkedip saat Anda berada di depan layar komputer atau televisi. Hal inilah yang kemudian membuat mata menjadi kering dan merah.
Pastikan untuk beristirahat sejenak setiap beberapa jam atau teteskan obat mata jika diperlukan, agar mata tetap lembap dan sehat.
Cedera pada mata, misalnya akibat kecelakaan, terpapar benda asing atau zat kimia, baru menjalani operasi, paparan sinar ultraviolet berlebih, atau luka bakar, dapat menyebabkan mata merah.
Hal ini terjadi karena pembuluh darah mata akan melebar untuk mengalirkan lebih banyak darah ke lokasi cedera. Bila pembuluh darah pada mata ikut terluka, pendarahan pun akan terjadi.
Jika ada benda asing yang tidak sengaja masuk dan melukai mata, segera temui dokter agar dapat segera ditangani.
Selain kondisi-kondisi di atas, mata merah juga dapat disebabkan oleh peradangan pada lapisan mata yang lebih dalam, misalnya pada episkleritis, skleritis, dan uveitis.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa mata merah bukanlah kondisi serius yang perlu segera ditangani. Dalam banyak kasus, kondisi ini bisa dicegah dengan menjaga kebersihan dan menghindari sejumlah faktor yang dapat memicu mata merah, misalnya debu.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk mencegah mata merah yang dapat Anda coba lakukan:
Pemakaian obat tetes mata adalah salah satu bentuk pengobatan untuk meredakan mata merah. Setelah diobati, biasanya kondisi mata merah akan berangsur-angsur membaik.
Selain itu, pengobatan mata merah juga perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, penanganan dilakukan melalui pemberian antibiotik oleh dokter. Antibiotik tersebut bisa berupa obat tetes mata, salep mata, atau obat yang diminum.
Pengobatan mata merah akibat alergi bisa dilakukan dengan cara menghindari faktor pencetus alergi dan menggunakan obat pereda alergi, seperti antihistamin.
Untuk mata merah yang disebabkan oleh mata kering, penggunaan obat tetes air mata buatan (artificial tears) adalah pilihan yang tepat. Obat ini dapat dibeli bebas tanpa resep dokter. Gunakan setiap 2–3 jam sesuai petunjuk dan cara penggunaan yang tertera pada kemasan atau sesuai anjuran dokter.
Jika gejala mata merah disertai rasa sakit, mual, sakit kepala yang parah, penglihatan terganggu, atau mata sensitif terhadap cahaya, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber : alodokter.com